Santosa Triwibawa atau “Kak Cimot” — Pengajar, Inspirator, dan Pejuang Seni


Dalam dunia seni rupa khususnya ilustrasi di Indonesia, nama Santosa Triwibawa , atau yang akrab disapa Kak Cimot, yang wafat pada tahun 2021, bukanlah sosok asing. Namun, bagi keluarga besar Creative Room Indonesia (Croom), beliau bukan hanya seorang ilustrator profesional, melainkan juga seorang pengajar yang penuh dedikasi, yang meninggalkan jejak dalam hati banyak siswa Croom.
Mengajar dengan Jiwa, Berkarya dengan Rasa

Mengajar di Creative Room sejak tahun 2017, Kak Cimot terkenal dengan cara mengajarnya yang santai namun serius. Bagi banyak siswa Croom, kak Cimot terkenal ramah dengan pembawaan kelas yang menyenangkan, cara mengajar yang khas sehingga membuat bonding/ keakraban di tiap kelasnya. Kak Cimot juga sangat peka dalam menggali potensi setiap muridnya, sehingga belajar menggambar terasa tidak lagi hanya soal masalah teknis, tetapi juga tentang melatih kreativitas dan mendalami minat dan potensi.


Berkat dedikasi Kak Cimot dalam mengajar, sudah banyak lulusan Creative Room Indonesia (Croom) yang berhasil lolos ujian masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) di berbagai kampus ternama di Indonesia. Kak Cimot sendiri yang merupakan alumnus kampus ITB jurusan Design Product sering kali membagikan tips dan pengalamannya semasa di kampus dan pengalamannya selama bekerja di industri kreatif.


Beberapa gebrakannya dalam pembelajaran Croom adalah Kelas Malam (yang sering dijuliki KELAM oleh kak Cimot), yaitu kelas intensif yang sering kali dilakukan malam hari beberapa pekan sebelum ujian masuk PTN. kelas tersebut berisikan bimbingan dan asistensi kepada croomers yang masih memiliki kesulitan mengejar teknis portofolio. Meski terdengar serius, pembawaan kelas yang dihadirkan Kak Cimot sangatlah menyenangkan dan seringkali ditunggu-tunggu oleh para murid. suasana keakraban dan gurauannya di ruang kelas Creative Room selalu menjadi memori hangat bagi keluarga besar Creative Room.

Dari Kelas Hingga ke Komik Nasional

Tidak hanya aktif mengajar, Kak Cimot juga menorehkan namanya di industri komik Indonesia. Salah satu pencapaian terkenalnya adalah keterlibatan dalam komik Mandala: Golok Setan Vol. 1, produksi Bumilangit Comics. Dalam project ini, beliau berkontribusi sebagai colorist, menghadirkan nuansa visual yang khas dan dramatis, dan pencahayaan yang khas. Kiprahnya dalam industri kreatif ini menjadi teladan hidup bagi siswa Croom, bahwa pengajar di Croom bukan sekedar mengajar tetapi juga aktif berkarya di medan nyata industri seni.
DIAKUI SECARA NASIONAL


Tak hanya dalam dunia komik, Kak Cimot juga terkenal sebagai illustrator, art director, dengan pengalaman di dunia agensi. karyanya bahkan sempat diposting oleh mantan presiden Jokowidodo. karya-karya lainnya juga seringkali diunggah pada sosial media pribadi Kak Cimot.
💡 Warisan Kreatif untuk Generasi Baru
Setiap coretan, saran, bahkan lelucon ringan yang beliau bawa ke ruang kelas, kini menjadi memori berharga dan motivasi abadi bagi banyak siswa. Kepergian beliau meninggalkan kekosongan, namun juga menyulut semangat baru:
Bahwa menjadi seniman itu bukan hanya bisa menggambar, tapi juga menjadi inspirasi dan menggerakkan orang lain untuk terus berkarya.
📌 Nilai yang Diwariskan Cimot di Creative Room:
📚 Bagus itu relatif, tapi berkembang dan terus berlatih itu keharusan.
🎨 Ia mendorong siswa untuk tidak takut salah, namun justru belajar dan menjadikan kesalahan menjadi pengalaman kreatif.
👣Ia menunjukkan bahwa kariernya di industri kreatif akan menemukan penikmatnya.
💬Suasana kelasnya hangat penuh kebersamaan, namun penuh dengan semangat berkarya bersama
source:
https://www.instagram.com/p/CA4U-ykgkWZ
https://twitter.com/BumilangitID/status/1414423030437089281/photo/2