Portofolio DKV Porto Seni Porto Desain

Emangnya Perlu Portofolio Buat Masuk Kampus Desain?

Yuk, Cari Tahu!

Kalau kamu lagi ngebayangin serunya jadi mahasiswa desain di kampus impian, ada satu hal yang sering banget jadi pertanyaan: “Emangnya perlu portofolio buat masuk kampus desain?” Jawabannya, yes! Tapi jangan buru-buru panik. Yuk, kita bahas pelan-pelan, sambil cari tahu juga apa sih sebenarnya portofolio itu.


Apa Itu Portofolio?

Bayangin aja portofolio itu kayak highlight reel karya terbaik kamu. Isinya bisa berupa gambar, ilustrasi, desain grafis, foto, atau karya lainnya yang menunjukkan bakat dan keahlian kamu di bidang seni atau desain. Intinya, portofolio ini adalah cara kamu “ngomong” ke tim seleksi kampus: “Hei, ini lho aku dan ini yang bisa aku lakukan!”

Portofolio untuk masuk kampus desain biasanya terbagi menjadi dua jenis:

  1. Karya Gambar Naratif Karya ini biasanya dibuat menggunakan pensil dan berdasarkan soal yang diberikan oleh panitia SNPMB ataupun kampus. Tema soal ini berubah setiap tahunnya, jadi kamu perlu siap untuk mengeksplorasi berbagai ide. Karya naratif ini menilai kemampuan kamu dalam bercerita lewat gambar dan bagaimana kamu menuangkan tema yang diberikan secara visual.
  2. Karya Bebas Karya bebas ini bisa berupa karya yang pernah kamu buat atau baru mau kamu buat. Isinya harus relevan dengan jurusan yang kamu pilih. Karya ini bisa berbentuk karya manual (menggunakan berbagai macam media seperti cat air, akrilik, atau pensil warna) maupun karya digital. Jenis karya ini menunjukkan gaya khasmu dan eksplorasi kreatifmu di luar batasan soal.

Kenapa Portofolio Penting Buat Masuk Kampus Desain?

Beda kampus, beda juga proses seleksinya. Tapi kalau kita ngomongin Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) di kampus favorit, portofolio biasanya jadi syarat wajib, apalagi buat jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) atau mandiri. Kenapa?

  1. Bukti Kamu Serius dan Siap Kampus desain nggak cuma nyari mahasiswa yang sekadar tertarik sama seni, tapi juga yang punya dedication buat belajar dan berkarya. Portofolio ini jadi bukti kalau kamu udah punya dasar yang cukup.
  2. Cara Menilai Potensi Kamu Tim seleksi bakal lihat sejauh mana bakat kamu berkembang, apa gaya khasmu, dan bagaimana cara kamu menyampaikan ide lewat karya. Jadi, portofolio itu semacam jendela buat mereka mengenal kamu lebih dalam.
  3. Persaingan Ketat Kampus desain biasanya punya kuota mahasiswa yang terbatas, sementara pendaftarnya seabrek. Portofolio yang solid bisa jadi nilai tambah yang bikin kamu unggul dari pelamar lain.

Gimana Kalau Nggak Punya Portofolio?

Kalau kamu belum punya portofolio, nggak usah khawatir! Selalu ada waktu buat mulai. Kamu bisa mulai dari karya-karya sederhana yang merepresentasikan minat dan gaya kamu. Nggak perlu langsung bikin sesuatu yang wah, kok. Yang penting, kamu konsisten dan mau terus belajar.

Oh ya, kalau kamu bingung mulai dari mana, banyak kok bimbingan belajar atau kursus yang siap bantu kamu bikin portofolio. Contohnya di bimbelgambar.com (ini bukan promo kok, cuma kasih tau aja, hehe). Di sini, kamu bakal diajari cara bikin portofolio yang nggak cuma keren, tapi juga sesuai sama standar kampus desain.


Tips Bikin Portofolio Buat Kampus Desain

  1. Asah Kemampuan Dasar Pastikan kamu menguasai teknik dasar menggambar atau desain, seperti proporsi, komposisi, hingga penggunaan warna. Ini akan jadi fondasi yang kuat buat karya-karyamu.
  2. Pahami Kriteria Kampus Tujuan Setiap kampus punya standar yang berbeda untuk portofolio. Pelajari dulu apa yang diharapkan dari kampus tujuanmu agar karya yang kamu buat lebih terarah.
  3. Latihan dengan Tema yang Beragam Biasakan untuk menggambar atau membuat karya berdasarkan tema tertentu. Ini akan membantumu lebih siap menghadapi soal gambar naratif yang biasanya diberikan saat seleksi.
  4. Manajemen Waktu Latih dirimu untuk menyelesaikan karya dalam waktu yang ditentukan. Kemampuan ini penting, terutama untuk gambar naratif yang biasanya dibatasi oleh waktu pengerjaan.
  5. Cari Feedback Jangan ragu untuk minta pendapat dari orang lain, seperti guru seni, teman, atau mentor. Masukan dari mereka bisa membantu kamu melihat kekurangan yang mungkin nggak kamu sadari.
  6. Bangun Kebiasaan Berkarya Konsistensi itu kunci. Luangkan waktu setiap hari atau setiap minggu untuk membuat karya baru. Selain meningkatkan skill, ini juga bikin kamu lebih percaya diri.

Kesimpulan: Mulai Dari Sekarang!

Yes, portofolio itu penting banget buat masuk kampus desain, apalagi kalau kamu mau masuk jurusan yang favorit banget. Tapi ingat, bikin portofolio itu nggak harus instan. Kamu bisa mulai dari karya kecil-kecilan dulu, sambil terus belajar dan ngembangin skill.

Kalau kamu butuh bimbingan, jangan ragu buat cari bantuan. Dengan usaha yang konsisten, yakin deh, kamu bisa bikin portofolio yang bikin kampus impian langsung jatuh hati!

Jadi, gimana? Udah siap mulai bikin portofolio? Let’s go!

Similar Posts